PRIORITAS MEMBENTUK KEBIASAAN BERPIKIR
Sudah cukup banyak pengarahan
sebelum kerja diberikan. Bimbingan dan pembinaan kepada karyawan yang
menyimpang, pedoman kerja yang disiapkan, namun banyak karyawan yang tidak
berpikir dalam mencerna apa yang disampaikan. Manusia melakukan tindakan
terbaiknya ketika ia berpikir sebelum melakukan tindakan. Oleh karena itu
menjadi kebutuhan prioritas untuk membentuk kebiasaan berpikir.
Pengarahan, pelatihan dan bimbingan kerja telah berupaya
menyampaikan pengetahuan kerja yang dibutuhkan katryawan untuk menjadi
produktif.. Pada kenyataannya :
a
Kebiasaan lebih besar kekuatan
pengaruhnya dalam menghasilkan tindakan dibandingkan dengan pengetahuan. Banyak
orang mengetahui bahwa terlambat adalah penyimpangan, mereka sepakat tidak
bersedia menyimpang, namun kenyataannya kasus terlambat hadir kerja terus ada
dalam perusahaan.
b
Apa yang disampaikan secara lisan, tidak
membuat individu berpikir. Apa yang disampaikan dalam pengarahan sebelum kerja,
telah diketahui oleh karyawan. Tumbuh kebosanan untuk mendengarkan. Mendengar
tidak membuat individu berpikir. Apa yang didengar, mudah untuk dilupakan. “ I
hear, I Forget”; “ I see, I Remember”; I Do, I Understand”.
c
Hidup dan Kerja manusia lebih ditentukan
oleh kebiasaannya. Orang yang sehat, memiliki gaya hidup sehat. Orang kaya
tentu memiliki kebiasaan dalam mengatur keuangannya sehingga pendapatan selalu
lebih besar daripada pengeluaran. Mereka dapat berinvestasi, karena
kebiasaannya. Karyawan yang memiliki karir yang baik, tentu memiliki kebiasaan
kerja yang baik. Stephen Covey dalam bukunya : “ 7 habit for Highly effective
People, memberikan kepada kita untuk memiliki kebiasaan manusia efektif.
d Kebiasaan tercipta karena pengulangan.
Tindakan yang dilakukan berulang-ulang menjadi kebiasaan. Manakala kebiasaan
terbentuk, maka manusia tidak berpikir dalam melakukan tindakannya.
e
Mengubah kebiasaan berarti menciptakan
tindakan baru yang diulang berkali-kali hingga menjadi kebiasaan. Terciptanya
tindakan baru, merupakan proses belajar. Hasil belajar adalah perubahan
perilaku. Proses belajar terjadi karena manusia berpikir. Berpikir tentu
menghasilkan tindakan terbaik.
f
Pikiran yang mencipta, keyakinan yang
mewujudkan. Apa yang dipikirkan berulang-ulang, dalam alam sadar dapat masuk
kedalam alam bawah sadar dan menjadi keyakinan ( mindset ) yang menentukan
tindakan individu. “Repetation is a Magic power”. Apa yang diulang akan menjadi
kekuatan magis. Bumi, planet, matahari dan bulan terus berputar dalam garis
edarnya, mengulang tindakannya dan menghasilkan gravitasi. Segala sesuatu yang
diulang, menghasilkan gravitasi / daya tarik. Seseorang yang terus memikirkan
bagaimana mencapai targetnya, maka ia mampu mewujudkannya.
g
Perbaikan dihasilkan bukan dengan
kebiasaan tetapi dengan berpikir. Perbaikan adalah hal baru, tindakan baru dan
itu ada karena diciptakan. Semua yang hadir dalam kehidupan manusia, tentu
pernah dipikirkannya. Tak ada yang hadir tanpa dipikirkan. Semua tercipta
karena diciptakan. Menjadi prioritas adalah membentuk “Kebiasaan Berpikir”, untuk menghasilkan perbaikan.
Menyadari Tindakan manusia 95%
dipengaruhi oleh kebiasaan, dan semua yang berwujud hadir dalam hidup diawali
dengan pikiran serta hanya keyakinan yang mewujudkan apa yang diciptakan dalam
pikiran maka proses yang perlu dilakukan oleh HRD dalam mengembangkan karyawan
adalah repetition. Tak ada karyawan yang mau bermasalah, tak ada yang bersedia
membuat masalah, mereka menyimpang, tak bersemangat, tak bekerja produktif
karena kebiasaan yang telah tertanam sejak kecil.
HRD perlu berjuang untuk ini,
salam sukses pengembangan, bantu banyak orang untuk capai hidup lebih baik
daripada memperjuangkan yang bersifat semu dan tak mengubah kehidupan nyatanya.
Salam produktifitas
Drs. Psi Reksa Boeana
Dapatkan
peluang passive income sebesar 20%
Hubungi 08563221722, https://activelearning.site
Materi warehouse disini : http://www.penataan-gudang.blogspot.com
Komentar
Posting Komentar